Suku Dinas Sumber Daya Air (SDA) Jakarta Selatan menghimbau masyarakatnya supaya tidak ada di wilayah bantaran kali karena riskan terserang banjir.
“Anjurannya jangan tempati di bantaran kali, apalagi ini ialah riskan banjir tentu saja harus perlu kita cermati,” kata Kepala Sudin SDA Jakarta Selatan Santo ke reporter di Jakarta, Rabu.
Karena ada anjuran itu diharap menjadi pemikiran untuk masyarakat untuk cari rumah lebih aman.
“Kita kasihan jika menyaksikan masyarakat kita kebanjiran. Maknanya, ada ‘tamu tidak diundang, datang’,” katanya.
Sudin SDA Jaksel sedang lakukan pengerukan kali di tujuh lokasi, yaitu Kali Grogol (depan Mayapada), Kali Jelawe (Kebayoran Baru), Kali Ciliwung (Tebet), Kali Cideng (Tebet), Waduk L dan Waduk Filter (Ragunan), dan aliran penyambung (Phb) Pelita (Cilandak).
Yang akan datang, SDA Jakarta Selatan akan mengarah Kali Ciliwung fragmen yang lain untuk lakukan pengerukan kali.
Pemerintah kota Jaksel memiliki komitmen untuk menggalakkan pengerukan kali untuk pastikan air di kali dan aliran bisa mengucur secara lancar.
Disamping itu, menggalakkan pembikinan sumur serapan lewat “Pergerakan Menabung Air” untuk menghambat kekuatan banjir di Jaksel. Pergerakan ini menjadi satu diantara jalan keluar vital dalam kurangi dampak negatif banjir dan sekalian memberikan dukungan kebersinambungan lingkungan.