Suku Dinas Pendayagunaan, Pelindungan Anak dan Pengaturan Warga (PPAPP) Jakarta Selatan melangsungkan acara tatap muka kenaikan pengetahuan Gugusan Pekerjaan Penangkalan dan Pengatasan Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO) di Ruangan Gelatik Khusus, Kantor Wali Kota di tempat.
Kepala Suku Dinas PPAPP Jakarta Selatan, Darwoto menjelaskan, TPPO adalah kejahatan hebat, terutama untuk wanita dan anak yang sering menjadi korban dalam kejahatan ini. Prakteknya ini dilaksanakan dalam bermacam-macam, langkah dan modus yang makin berbagai ragam dan pemakaian tehnologi yang makin hebat.
“Lewat tatap muka ini kita kerjakan dalam rencana pengokohan dan kenaikan pengetahuan Gugusan Pekerjaan TPPO di 10 kecamatan se-Jakarta Selatan,” katanya, Senin (23/6).
Darwoto menerangkan, acara yang dituruti 100 peserta dari beragam elemen itu ikut mendatangkan 2 orang pembicara dari Kementerian Dalam Negeri RI, Sri Utami yang membawa materi “Peranan Piranti Wilayah dan Partner Dalam Gugusan Pekerjaan TPPO Tingkat Kota”.
Selanjutnya, dari Jaringan Nasional Anti-tindak Pidana Perdagangan Orang, Robert Triyana yang membawa materi “Sinergitas UKPD Dalam Penangkalan Dan Pengatasan TPPO di Kota Administrasi Jakarta Selatan”.
Dia mengharap, karena ada aktivitas ini bisa tingkatkan peranan dan keterpaduan gugusan pekerjaan TPPO dalam menghambat berlangsungnya perdagangan orang, hingga jadikan terutama Jakarta Selatan wilayah bebas dari perdagangan orang.
“Tentu saja kesuksesan dalam penangkalan dan pengatasan TPPO ini bukan hanya ditangani oleh satu faksi saja. Tetapi, diperlukan kontributor dan keterkaitan aktif dan loyalitas yang kuat, implikasi, kolaborasi, dan bekerja sama yang bagus dari kita menjadi penting,” jelasnya.
Sekretaris Kota Jakarta Selatan, Mukhlisin inginkan, aktivitas ini bisa tingkatkan pengetahuan mengenai penangkalan dan pengatasan TPPO dan perkuat keterkaitan Gugusan Pekerjaan TPPO di daerah Jakarta Selatan. Hingga, kasus TPPO, terutama di daerah Jakarta Selatan bisa teratasi dengan maksimal.
“Pengatasan TPPO ini harus menjadi perhatian kita karena kasus kekerasan seperti peristiwa gunung es. Maknanya, kasus yang terjadi semakin tinggi dibanding yang terlaporkan. Kita harus terus siap dan waspada dalam memberi pelindungan dan servis,” pungkasnya.